Rabu, 29 Oktober 2014

CARA MENGETAHUI SESEORANG YANG SEDANG BERBOHONG

Cara Mengetahui Seseorang Sedang Berbohong ke Anda

Tahukah Anda bahwa statistik menunjukkan 60 persen orang akan menceritakan sebuah kebohongan setiap 10 menit percakapannya? Walaupun terkadang ketidaktahuan adalah sebuah berkah namun pada umumnya kita semua tentu ingin tahu saat seseorang sedang berbohong atau tidak. Berikut cara-cara mengetahui saat seseorang sedang menceritakan kebohongan ke diri Anda.

Mengalihkan Pandangan

mengalihkan mata dari pandangan lawan bicara
Beberapa dari Anda pasti sudah pernah mendengar atau bahkan melihat secara langsung bagaimana seseorang yang sedang berbohong terkadang mengalihkan pandangan dari lawan bicara mereka. Beberapa berargumen bahwa hal ini hanyalah sekedar mitos namun banyak juga yang percaya bahwa hal ini adalah benar apa adanya, jadi tidak ada salahnya kita mengetahui cara mendeteksi kebohongan satu ini bukan?
Saat seorang pembohong sedang berbicara, ia akan secara tidak sadar mengalihkan perhatian dari lawan bicaranya biasanya dengan melihat ke atas kanan atau atas kiri apabila ia bertangan kidal, namun juga bisa hanya dengan sekedar mengalihkan pandangan mereka.

Kedipan Mata

Sedang mengedipkan mata
Berkedip adalah salah satu refleks manusia yang tidak bisa dihindari dan selalu dilakukan setiap beberapa detik. Jadi apabila seseorang sama sekali tidak berkedip atau hanya berkedip sedikit sekali selama ia berbicara, maka Anda boleh mempertanyakan apakah ia sedang berbohong atau tidak. Berlaku kebalikannya, mereka yang saat berbicara, berkedip terlalu berlebihan juga memiliki kemungkinan bahwa mereka sedang menceritakan sebuah kebohongan.

Menutupi Mata atau Mulut

Wanita yang sedang menutupi sebagian matanya
Sebuah buku "Spy The Lie", oleh seorang mantan ahli deteksi kebohongan CIA, Philip Houston menunjukkan bahwa salah satu cara mengetahui apakah seseorang sedang berbohong ke Anda atau tidak adalah dengan melihat apakah ia menyembunyikan mata atau mulutnya. Hal ini karena kebiasaan dimana setiap orang ingin menutupi kebohongan yang mereka ceritakan.
Jadi apabila tangan mereka menutupi sebagian mulut mereka saat menjawab sebuah pertanyaan, itu adalah poin tersendiri. Hal yang serupa juga dilakukan terhadap mata mereka dengan tujuan dasar agar mereka tidak perlu melihat respon lawan bicara mereka saat berbohong. Menutupi mata mereka dapat dilakukan dengan tangan atau sekedar tutup mata namun harus dibedakan dengan berkedip.

Pergerakan Tangan

Pria yang sedang menggaruk sebelah telinganya
Jika Anda ingin mengetahui apakah lawan bicara Anda sedang bohong atau tidak maka selalu perhatikan apa yang dilakukan lawan bicara Anda dengan muka atau daerah kepalanya. Walaupun sulit untuk diterapkan kepada orang dengan karakter visual, namun mereka yang sedang berbohong pada umumnya akan memiliki pergerakan tangan yang sangat aktif dan juga terkaitkan atas wajah atau daerah kepala mereka.
Beberapa contohnya adalah menggigit atau menjilat sebagian bibir mereka, memainkan rambut, menutupi leher, atau juga memainkan bibir dan telinga mereka dengan tangan. Yang paling signifikan di sini adalah apabila mereka memainkan bibir atau telinga mereka. Jika iya maka wah ada kemungkinan besar Anda sedang dibohongi lawan bicara Anda.

Komunikasi

Wanita yang sedang berbicara ke seorang pria
Memperhatikan bagian tubuh memang adalah hal yang sangat penting sebagai tanda-tanda seseorang berbohong namun hal ini juga mencakup bagaimana lawan bicara Anda berkomunikasi. Mereka yang sedang berbohong akan secara tidak sadar memberikan sebuah penekanan saat mereka berbicara, hal itu biasanya ditandai dengan suara yang sekilas lebih keras dibandingkan bagian lain percakapannya.
Masih terkait dengan bagaimana seorang pembohong berkomunikasi, mereka yang menceritakan sebuah kebohongan terkadang dapat diketahui dengan berbicara dalam tempo yang lambat. Tempo yang lambat tersebut menandakan bahwa mereka sedang merekayasa skenario atau cerita yang bohong.

Topik Yang Dibicarakan

Ssst.. bahasa tubuh jangan cerita ke siapa-siapa
Berbohong berarti merekayasakan sebuah hal yang pada kenyataannya tidak pernah terjadi dan semuanya ada di dalam pikiran si pembohong. Kecuali jika lawan bicara Anda adalah seorang pembohong profesional maka biasanya rekayasa atau kebohongan yang mereka ceritakan tidak akan memiliki detail yang spesifik. Jika Anda ingin mengetahui apakah lawan bicara Anda sedang berbohong ke Anda, coba tanyakan cerita mereka dalam sebuah detail yang lebih spesifik maka kebohongan si pembohong mereka akan terkuak.
Alternatifnya, para pembohong juga akan memiliki kesulitan dalam menceritakan kebohongan apabila mereka harus bercerita dalam kronologis yang terbalik atau tidak dari awal. Hal ini karena mereka terbiasa menceritakan kebohongan yang mereka ceritakan dari awal bukan sebaliknya.

Senyum Palsu

Mimik muka seseorang yang sedang menunjukkan senyum palsu
Senyum asli dan senyum palsu bukanlah suatu kebohongan yang berarti namun mereka dapat memberitahukan perasaan asli seseorang. Karena senyum yang asli melibatkan banyak otot di wajah Anda, tersenyum adalah salah satu hal sehat paling sederhana yang dapat Anda lakukan. Namun beda halnya dengan senyum palsu atau senyum "sopan." Senyum yang palsu tidak akan melibatkan banyak pergerakan di wajah Anda, melainkan hanya pergerakan mulut mereka.
Hal termudah adalah dengan melihat bagian mata seseorang yang sedang tersenyum. Senyum yang asli akan membuat seseorang secara tidak sadar membuat mata mereka tampak lebih kecil, namun senyum yang palsu tidak. Hanya ada sedikit sekali orang di dunia yang dapat memanipulasi daerah tersebut.
Merasa sudah cukup yakin dapat membedakan orang yang berbohong atau tidak? Cobalah quiz deteksi kebohongan The New York Times ini.
--
Ingatlah bahwa cara-cara di atas memang dapat secara umum memberitahukan apakah seseorang sedang berbohong atau tidak, tapi semua cara di atas bukanlah ilmu pasti. Bahkan orang yang sudah sangat ahli saja tidak dapat dengan 100% yakin bahwa seseorang sedang berbohong, bisa saja perilaku di atas memang sudah menjadi kebiasaan mereka dalam berkomunikasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar